Bunga yg mekar di taman hari ini, adalah buah hasil cinta kasihmu kemarin pagi, ya! Akulah si mawar putih yang mekarnya tak lagi kau bersamai.
Ayah,
Dunia hari ini indah sekali, tapi tiada yg mampu mengalahkan indahnya bersenda gurau di petang hari bersamamu tempo dulu, senyum manismu, riang candamu, hangat pelukmu, dan juga damainya cinta kasihmu.
Ayah,
Betapa aku mewarisi setiap jengkal rasa ingin tahumu, ingat bukan setiap aku bertanya tentang persoalan dunia? om selalu menyahuti "nanti kalau sudah besar tahu sendiri", ayah tersenyum sambil menatapku dalam, seolah mengatakan "benar apa yang dibilang oleh om mu"
Ayah,
Dewasa menyenangkan sekali, aku menikmatinya, sangat malah :). Tidak perlu merisaukan aku bagai masa kecil dulu, tangisku tak lagi sesering dulu, juga langkahku lebih teguh dari langkah yg kemarin, ibu bilang aku seperti ayah, pantang menyerah😄, ibu tidak tahu saja bahwa aku setiap hari menyerah, Yaaaa aku menyerahkan seluruh pengharapanku kepada sang maha rahmah😊🤍.
Ayah tau?
Betapa mencintaimu adalah perasaan yg tidak pernah habis terkikis oleh waktu, bahkan setelah bertahun-tahun tak lagi bertemu, betapa mencintaimu adalah rindu yg semakin hari justru semakin menggebu, tapi alangkah baiknya Allah, menjembatani rindu melalu doa-doa, selamat menikmati doa-doa panjang atas kerinduanku ayah🤍.
Doaku, semoga Allah mengampuni atas segala dosa dan kesalahan ayah selama berada di bumi-Nya, semoga Allah menerima segala amal kebaikan ayah dalam menghabiskan waktu singgah di bumi-nya, Semoga Allah mengharamkan jasad ayah dari siksa kubur juga pedihnya siksa api neraka, dan Semoga Kita berjumpa kembali dalam naungan-Nya, Aamiin Allahumma Aamiin.
Kepada Cinta Pertamaku, juga pak tani pemilik mawar putih🤗🫶
Komentar
Posting Komentar