Wahai tuan,
Entah dengan cara apa aku menunjukan syukurku atas kebaikan tuhan mengirim kamu saat rindu menanti sebuah pertemuan berubah menjadi doa agar hatiku dilapangkan untuk mengikhlaskan, aku tidak tahu cinta macam apa yang aku miliki hingga aku yakin betul bahwa kamu orangnya, maaf aku mendoakanmu sepanjang hari, yaa! sepanjang hari tuan.
Atas segala kebaikanmu yang membuatku jatuh hati berkali-kali, aku bersyukur kita berjumpa untuk kedua kali, di kesempatan kedua ini aku tidak ingin menghabiskan waktu untuk menyimpan segala kekagumanku pada setiap jengkal kebaikanmu dan ketulusanmu, aku mencintai segala kesederhanaan sikapmu, entahlah aku tidak pernah menemukan alasan yang tepat mengapa aku hanya ingin kamu saja, egois bukan?.
Semoga diantara setiap rencana dalam hidupmu, ada aku sebagai salah satunya, semoga.
Wahai tuan,
Aku tidak pernah secara gamblang memintamu kepada tuhan, sebab bagiku meminta yang terbaik lebih dari sekedar apa yang aku inginkan, tapi rupanya tuhan mengirim kamu disaat aku tidak meminta apapun dan siapapun, aku tidak tahu kata apa yang sanggup menggambarkan kebahagiaanku hari ini, Alhamdulillah. tuan, terimakasih atas setiap kesabaranmu memahami aku, semoga untuk esok, esoknya lagi, untuk tahun depan, depannya lagi, bahkan seterusnya semoga kamu masih tetap kamu yang aku kenali, semoga.
Terimakasih untuk setiap keterbukaan yang kita usahakan, terimakasih untuk setiap kalimat yang tidak pernah sekalipun berniat melukai hatiku, entahlah bersamamu hari ini aku sangat bersyukur, denganmu aku tidak pernah berpura-pura menjadi orang lain untuk diterima, denganmu pula aku tidak pernah merencanakan akan bicara apa? kita selalu punya cara untuk membicarakan apa saja, denganmu pula aku tidak perlu dijanjikan bahwa kamu akan selamanya tetap tinggal, aku percaya bahwa memang kamu orangnya, segala terbaikmu akan kamu usahakan pun aku demikian.
Semoga kita selalu punya cara untuk berbahagia meski dengan alasan sederhana, semoga segala hal baik yang menjadi tujuan bersama selalu atas nama yang maha kuasa, aku ingin mencintaimu dengan semua kemudahan yang tuhan berikan untuk menikmati setiap kasih sayang tuhan melalui kamu. bolehkah tetap aku yang mendengar setiap keluh kesahmu hingga usia senja?, bolehkah tetap aku orangnya yang ingin kamu temui saat lelah bekerja nanti?, bolehkah tetap aku yang menjadi telinga, mata, dan pendengaran kedua mu?, aku berharap di tahun-tahun berikutnya kita tetap menjadi dua orang yang berusaha menguatkan dan menasihati.
Terimakasih sekali lagi, untuk setiap pengorbanan berupa waktu, usaha, dan tenaga yang tuan berikan, semoga sehat selalu, karena hadirmu tidak pernah sekalipun aku relakan untuk pergi kali ini, terimakasih sudah menggenapi hingga hari ini, semangat untuk apapun proses yang akan dilewati.
Kepada tuan, manusia baik yang penuh kasih sayang.
Komentar
Posting Komentar