Wahai tuan, Entah dengan cara apa aku menunjukan syukurku atas kebaikan tuhan mengirim kamu saat rindu menanti sebuah pertemuan berubah menjadi doa agar hatiku dilapangkan untuk mengikhlaskan, aku tidak tahu cinta macam apa yang aku miliki hingga aku yakin betul bahwa kamu orangnya, maaf aku mendoakanmu sepanjang hari, yaa! sepanjang hari tuan. Atas segala kebaikanmu yang membuatku jatuh hati berkali-kali, aku bersyukur kita berjumpa untuk kedua kali, di kesempatan kedua ini aku tidak ingin menghabiskan waktu untuk menyimpan segala kekagumanku pada setiap jengkal kebaikanmu dan ketulusanmu, aku mencintai segala kesederhanaan sikapmu, entahlah aku tidak pernah menemukan alasan yang tepat mengapa aku hanya ingin kamu saja, egois bukan?. Semoga diantara setiap rencana dalam hidupmu, ada aku sebagai salah satunya, semoga. Wahai tuan, Aku tidak pernah secara gamblang memintamu kepada tuhan, sebab bagiku meminta yang terbaik lebih da...
Jika suaraku tidak didengar dunia, biarkan tulisanku yang menyapanya.